Yaitu penyempitan di usus besar yang disebabkan adanya
bagian usus yang tidak memiliki ganglion syaraf pada dindingnya. Kebanyakan merupakan
kelainan bawaan sejak lahir yang terjadi 1 banding 5.000 kelahiran hidup dan 4
berbanding 1 terhadap laki-laki dan perempuan.
Deteksi yang bisa dilakukan dengan melihat tinja bayi. Misalnya
apakah tinja yang keluar ukurannya kecil-kecil seukuran kerikil atau kotoran
kambing. Lalu, apakah frekuensi BAB-nya pun jarang dan tidak teratur, bahkan
dalam sehari terkadang sama sekali tidak BAB. Padahal, sekali sehari adalah
kebutuhan minimal bayi dalam BAB. Selanjutnya, bila perut bayi dipegang maka
akan terasa kembung karena kotorannya tidak bisa atau sulit sekali dikeluarkan
0 komentar:
Posting Komentar